Responsive Banner design
Home » » Menatap Kemarau

Menatap Kemarau


Adakah diri merasa hampa berkepanjangan...
Layaknya kemarau pada Qalb, kering... gersang hati.
Menjalani kehidupan sebagai jasad-jasad yang terus melangkah kesana kian kemari tanpa arah.

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah! Hanya dgn mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
[QS Ar-Ra’d : 28]

Saudara syurgaku...
Mari menatap qalb diri, mungkin kemarau dan gersang tersebut akibat dosa dan alpa yang diri lakukan.
Mungkin hampa yang diri rasa akibat kekosongan hati yang sedikit sekali mengingat dan memohon ampunan kepada Rabb.

Ibnu Qayyim ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ  mengatakan:
“Ada seorang ulama ditanya: Manakah yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba, bertasbih atau beristighfar?

Beliau menjawab: 'Bila sebuah pakaian bersih, maka parfum dan air mawar lebih bermanfaat baginya.'

Tapi apabila pakaian itu kotor, maka sabun dan air panas lebih bermanfaat baginya.”.
[Alwaabilus shoyyib, Ibnul Qoyyim, 92]

Saudaraku...
Kapan diri beristighfar dengan kesungguhan hati...
Iyakah, istighfar yang selama ini diri lakukan hanya sekedar lafadz lidah tanpa kesungguhan dan getaran hati.
Atau jangan-jangan... diri lalai, tiada hari beristighfar kepada-Nya.

Mari merundukkan hati dan diri untuk banyak mengingat dan beristighfar...
Memohon ampunan kepada Rabb atas alpa, khilaf dan lalai diri.

Semoga kemudiam kita termasuk insan yang Rabb anugerahi hati yang benderang, tumbuh subur hikmah dari kedalamannya.

◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇◇•◇
🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸

0 comments:

Post a Comment